Senin, 08 Februari 2010

Rahasia Penciptaan Adam ( Bagian II )

" Dia menciptakan Langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nyalah kembali (mu). " ( QS. At - Taghaabun - 3 )

" Hendaklah ( salah seorang di antara kalian ) tidak berkata, 'Semoga Allah memburukkan wajahmu dan memburukkan wajah yang mirip denganmu'. Karena sesungguhnya Allah menciptakan Adam sesuai dengan penampilan (wajah) orang yang didoakan jelek tersebut. " ( HR. Tirmidzi ).

Dari kedua keterangan tersebut menggambarkan bahwa Allah SWT telah menciptakan kesempurnaan kepada seluruh ciptaan-Nya, tanpa ada kekurangan sekecil apaapun atas ciptaan-Nya, Dengan demikian yang memiliki kekurangan hanyalah dari Zat yang di ciptakan-Nya (Manusia) itu sendiri,
Karena Fitroh seorang manusia memiliki 2 unsur dasar :
  • Unsur Tanah
  • Unsur Roh
Dari kedua unsur tersebut akan memiliki 3 faktor :
  • faktor Hati
  • Faktor Akal
  • Faktor Jasad
Dari ketiga Faktor tersebut akan melakukan 3 hal:

  • Berfikir
  • Beramal
Dari ketiga hal tersebut maka manusia akan di berikan suatu Amanah yang harus diemban agar melakukan suatu Amalan baik yang menjadikan suatu Pahala di akhir zaman..


" Ketika Allah menciptakan Adam, dia mengusap punggungnya. Lalu setiap jiwa jatuh dari punggung Adam. Allah yang menciptakan jiwa tersebut dengan hari kiamat. Allah menciptakan kilauwan Cahaya di antara kedua mata setiap manusia. Kemudian Allah mempertontonkan mereka kepada Adam. Lalu Adam berkata, 'Wahai Tuhanku, Sipakah mereka?' Allah berfirman, : ' Mereka adalah anak keturunanmu'. Adam melihat ada seorang laki-laki diantara mereka. Adam sangat kagum dengan kilauwan cahaya yang memancar diantara kedua mata orang tersebut. Adam berkata : 'Wahai Tuhanku, siapa ini?' , Allah berfirman : 'Ini seorang laki-laki dari anak keturunanmu yang akan hidup di akhir umat. Namanya adalah Daud'. Adam berkata : 'Wahai Tuhanku, berapa usia yang kamu tetapkan untuknya? ', Allah menjawab : 'Enam puluh tahun' , Adam berkata : ' Wahai Tuhanku, tambahkanlah umurku sebanyak empat puluh tahun kepadanya' , Ketika jatah umur Adam telah habis, dia di datangi oleh Malaikat maut. Adam berkata : 'Bukankah usiaku masih tersisa empat puluh tahun lagi?' , Malaikat maut berkata : 'Bukankah engkau memberikannya kepada putramu Daud?' Ternyata Adam mengingkari hal tersebut sehingga anak keturunannya juga ikut mengingkarinya. Dia telah lupa sehingga keturunannya turut lupa. Dia telah berbuat kesalahan sehingga anak keturunannya ikut berbuat kesalahan." ( HR. Muslim )

Dari keterangan Hadist Muslim tersebut memang terjadi dialog antara Nabi Adam dengan Malaikat bahkan pada di Zaman Nabi Musa pun terjadi dialog dengan Malaikat di karnakan itu pun atas izin dari Allah SWT.
Dan ingat umat terakhir adalah Umat Nabi Muhammad SAW sebagai umat penutup di muka bumi ini. Yang membedakan pahala yang dijanjian untuk umat Nabi Muhammad untuk 1 kebaikan di kalikan 10 pahala kebaikan dari Allah SWT, Sedangkan pada Zaman Nabi - Nabi terdahulu setiap 1 kebaikan di kali 1 pahala kebaikan. itu yang membedakan...


Demikian keterangannya , hasil dari pengajian rutin Ahad ke-1.
" Rahasia Penciptaan Adam (Bagian II ) "
Oleh : Ust. Ucu Nazmudin

Mudah-mudah bermanfaat untuk bekal ilmu Agama Islam kita yang berdasarkan hadis dan dalil yang menyertainya. Dipersilahkan untuk memberikan komentar, saran dan pertanyaan agar blog ini menjadi baik dan lebih baik lagi. Terima kasih.

Rabu, 20 Januari 2010

Sekilas Penyusun Kitab Bulughul-Maram

Sekilas kita sering mendengar mengenai kitab Bulughul-Maram, dan sering di pakai oleh para santri-santri pesantren di Indonesia pada khususnya. Kitab Bulughul-Maram memiliki kandungan-kandungan yang begitu besar dan luas yang penuh dengan landasan dalil-dalil dan hukum-hukum yang menyertai kitab tersebut, garis besar nya kitab ini berisikan dalil-dalil dan hukum yang di gunakan Nabi Muhammad SAW yang secara langsung maupun tidak langsung sampai kepada para sahabatnya dan para Mukharij hadis.
Sebelum memasuki kitab Bulughul Marah lebih dalam lagi alangkah baiknya Qta mengenal terlebih dahulu siapa yang telah melakukan kerja keras yang amat mulia ini, untuk menyusun sebuah kitab yang bernamakan kitab " BULUGHUL-MARAM ", dan apa " BULUGHUL -MARAM " itu ??

Penyusun ( Mushannif ) kitab Bulughul-Maram bernama Ibnu Hajar Al-'Asqalani, dan dia adalah :
  • " Ahmad bin Ali bin Muhammad Al-Kinani Al-'Asqalani, Abu Al-Fadhl, Syihabuddin, Ibnu Hajar. Termasuk Imam dan Sejarah. Asalnya dari 'Asqalan di Palestina. Dilahirkan tahun 773 H = 1372 M. di Kairo, dan padanya meninggal dunia tahun 852 H = 1449 M ". ( Subulus-Salaam, I : A ).
  • " Ia dilahirkan di Mesir pada hari ke dua belas dari bulan Sya'ban tahun 773. Dia tumbuh padanya, kemudian ibunya meninggal dunia pada saat bayi, lalu ayahnya meninggal dunia pada saat kanak-kanak ". ( Taudhihul - Ahkam, I : 18 ).
  • " Ia masuk madrasah setelah sempurna berusia lima tahun, Kemuadian ia menuntaskan hafal Al-Quran berusia sembilan tahun dan menghafal teks-teks ilmu pada masa kanak-kanak, diantaranya : Al - 'Umdah, Al - Hawiy, As - Shaghir, Mukhtashas Ibnu Al - Hajib, dan Milhatul - I'rab ". ( Taudhihul - Ahkam, I : 18 ).
  • " Ibnu Hajar rhm. telah menyusun karangan-karangan ( kitab - kitab ) yang sangat banyak tentang fan-fan yang bermacam-macam. Karangan-karangannya itu lebih dari 150 karangan ". ( Al - Badrut - Taman, I : 4 ).


Apa Bulughul- Maram itu ????

penjelasannya di bawah nih.....
Nama lengkap kitabnya adalah " Bulughul Marammi Min Adillatil Akhkam "
dengan keterangannya sebagai berikut :
  • "Bulughu" berasal dari kalimat "Balaghal makaana Bulughaan" bermakna " Wa shala Ilaihi " yang artinya Sampai kepadanya.
  • "Al-Maraami" adalah " At-Thalabu" yang artinya mengingingkan. Yang dimaksudkan adalah " Al-Mathluubu" yang artinya Yang diinginkan.
  • "Bulughul-Maram" adalah "Wu Shuuluth Thalabi" bermakna "Wu Shuulul Mathluubi" yang artinya Sampai kepada yang diinginkan.
  • Maksudnya adalah "Wu Shuulii Ilai Mathluubii" yang artinya Sampai aku kepda yang diinginkan olehku.
  • Dengan demikian "Bulughul Marammi Min Adillatil Akhkam" bermakna "Buluughath Thaalibi Mathluubahu Min Idillatil Ahkaam " yang artinya Sampainya yang menginginkan kepada yang diinginkannya dari dalil-dalil hukum-hukum , ( Lihat Subulussalam , I : 12 ).


Demikian keterangannya ,
Hasil dari pengajian Ahad ke-3 rutin. di Masjid Ash-Shaff.
" Sekilas Penyusun Kitab Bulughul Maram "
Oleh : Ust. H. Asep Supian Nurdin

Mudah-mudah bermanfaat untuk bekal ilmu Agama Islam kita yang berdasarkan hadis dan dalil yang menyertainya. Dipersilahkan untuk memberikan komentar, saran dan pertanyaan agar blog ini menjadi baik dan lebih baik lagi. Terima kasih.